Kamis, 05 Februari 2009

INSTROPEKSI DIRI

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hari berganti hari, berganti hari, tanpa kita sadari semakin dekat diri ini dengan kematian, Umur yang semula kita mengira panjang, tanpa kita sadari, beriring waktu semakin berkurang.

Berapa banyak orang yang telah hidup sebelum kita, namun sekarang mereka hanya tinggal tulang belulang yang sudah hancur dimakan tanah, Kita akan menyusul mereka wahai saudaraku, kita adalah kepastian yang akan berakhir seperti mereka, kita adalah kematian yang hanya menunggu waktu, ketika waktu itu sampai tidak seorangpun diantara kita yang mampu menolaknya.

Saudaraku,

Berapa banyak manusia diantara kita yang merasa ketakutan ketika kematian menghampirinya. Keringat dingin bercucuran, seluruh tubuh mengigil kesakitan. Air mata bersimbah karna merasa belum siap menghadap Allah. Karna merasa belum siap untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan maksiat yang pernah dilakukan.

Apakah kita nantinya akan seperti mereka???

Berapa banyak manusia yang ketika hidup di muka bumi, mereka terlena dengan kenikmatan dunia? Mereka lupa akan tujuan hidup mereka, bahkan mereka sombong atas pemberian Allah yang hanya titipan sementara untuk mereka,

Saudaraku apalah artinya senyum sesaat, seandainya harus ditebus dengan tangisan seumur hidup?

Saudaraku, kemaren telah berlalu, hari ini juga akan berakhir, dan esok juga akan sirna. Sungguh tak ada kepastian dalam kehidupan ini, kepastian dalam kehidupan hanyalah perubahan, selagi kita masih hidup, maka rubahlah diri anda, atau kematian yang akan merubah kehidupan anda.

Ketika pertama kali kita dilahirkan dimuka bumi ini, semua orang disekitar kita tersenyum, semua orang tertawa dan bahagia, terutama kedua orang tua kita,

Namun usahakanlah ketika kita akan meninggalkan dunia ini, semua orang menangis, dengan tangis keridhoan, namun kita tetap tersenyum bahagia, karna kita akan berjumpa dengan kekasih hati yang selalu mencintai kita, yaitu Allah SWT.

Saudaraku, di kehidupan yang Cuma mampir sebentar ini, di kehidupan yang Cuma sementara ini, tentunya kita tidak ingin gagal dikehidupan yang Cuma sekali ini, tentunya kita ingin pulang dengan selamat dikampung halaman kita yaitu akhirat, tentunya kita ingin pulang dalam keadaan bersih menghadap Allah yang maha suci, tentunya kita ingin menghadap Allah dalam keadaan pasrah dan terlepas dari semua dosa-dosa.

Saudaraku

Semoga Allah SWT mempertemukan kita dalam jalan yang sama di jannahnya bersama dengan para syuhada dan para Nabinya.